Sejarah Kaum Gipsi yang Hidup Nomaden Karena Diusir di Eropa

Sejarah Kaum Gipsi yang Hidup Nomaden Karena Diusir di Eropa

Panjangnya sejarah kaum Gipsi di Britania Raya tercipta karena keunikannya. Apalagi dikenal dengan kehidupan nomaden atau berpindah tempat tinggal dengan karavan. Tentu berbeda dibandingkan gipsi modern yang banyak memilih menetap.

Sebenarnya keturunan bangsa ini ada juga di Amerika, Eropa atau Timur Tengah. Jika melihat sejarahnya mendapatkan banyak diskriminasi dari wilayah baru yang didatangi. Kehidupannya terkesan sulit dan punya sejarah menarik.

Asal Usul, Sejarah Kaum Gipsi dan Gaya Hidupnya

Bangsa Gipsi memiliki nama asli Roma atau Rom, bahkan disebut bangsa Romani. Sebutan Rom untuk pria sedangkan Gipsi merupakan sebutan yang diberikan orang Eropa. Penyebutan tersebut berasal dari kata Egypt.

Dalam sejarah kaum Gipsi, sebutan tersebut hadir karena memiliki kulit gelap. Tidak heran orang Eropa salah mengartikan asal mulanya. Tapi sebutannya sebenarnya beda pada setiap negara sesuai dengan padangannya.

Misalnya saja di Jerman disebut Sinti, Prancis menyebutnya Gintans dan orang Spanyol memanggilnya Gitanos. Pada dasarnya berbagai sebutan tersebut memiliki sifat menghina. Bahkan terkesan diskriminatif terhadap bangsa Romani.

Asal mula kaum Romani dari wilayah India Utara. Pada abad ke-11 melakukan migrasi ke Persia, tapi banyak yang melanjutkan perjalanan. Pada abad ke-14, bangsa Romani sukses sampai ke Eropa Tenggara.

Lalu pada abad ke-15 tinggal di Eropa Barat dan ke-20 menyebar ke seluruh Eropa. Suku Romani sampai di Britania Raya pada 1515. Tidak sedikit yang menikahi orang Skotlandia atau Irlandia.

Pada sejarah kaum Gipsi, bahasa yang digunakan awalnya Rom, tapi kemudian tercampur bahasa eropa. Agama yang dianut adalah Kristen dan Katolik. Tapi tidak sedikit beragama agama Islam setelah pernikahan.

Salah satu keunikan Romani adalah gaya hidupnya yang berpindah tempat atau nomaden. Tujuannya yakni agar bisa mencari nafkah bagi keluarga. Saat berpindah tempat selalu berkelompok sehingga budaya dan etnisnya terjaga.

Kebiasaan berpindah menyebabkan bangsanya tidak terpengaruh bangsa lain. Keterampilan kerajinan logam, beternak dan seni hiburan menjadi unggulan. Berbagai keterampilan inilah yang membuat orang Romani bisa bertahan hidup.

Diskriminasi Bangsa Eropa Terhadap Gipsi

Dalam sejarah kaum Gipsi, memilih hidup nomaden karena terusir dari tanah aslinya. Asal usul dan gaya hidup terdahulu masih dijalankan gipsi modern.

Menurut sejarah kaum Gipsi, terdapat perbedaan pendapat dari berbagai bangsa Eropa. Bahkan terbagi menjadi dua karena mengalami pengalaman berbeda. Inilah alasannya ada yang suka tapi tidak sedikit kaum sangat membencinya.

Dalam satu sisi, terdapat kesaksian jika bangsa Romani sangat ramah walaupun menjadi pengembara. Tapi banyak juga yang menyebutkan sebagai bangsa kriminal. Terutama karena misterius asal usul maupun pekerjaan yang dilakukan.

Selain itu bukan etnis yang mudah menyatu dengan bangsa lain. Apalagi berasal dari India dan menganut sistem kasta pada negara asalnya. Tidak heran kemudian masyarakat Gipsi dikucilkan dan dicurigai masyarakat.

Bahkan masyarakat menentang kehadiran orang Romani pada wilayahnya. Kalau diperbolehkan sekalipun hanya mendirikan perkemahan jauh dari pemukiman para penduduk. Tujuannya tentu demi keamanan dan kenyamanan masyarakat sekitar.

Karena jarang diterima dengan baik, membuat sejarah kaum Gipsi sulit menetap. Kebanyakan memilih berpindah tempat dan seringkali terpisah satu sama lain. Kemudian mendiami wilayah berbeda bahkan bisa ditemukan diseluruh dunia.

Diskriminasi besar sebenarnya tidak menjadi kabar baik terutama di Jerman. Saat masa kepemimpinan Adolf Hitler, bangsa Gipsi diburu untuk dibasmi. Bahkan Hitler melakukan genosida besar-besaran sehingga memaksa Romani untuk berpindah.

Masalah diskriminasi juga terjadi karena orang Romani hidup seperti gelandangan. Bahkan menyebabkan penduduk asli mengikuti kehidupan tidak berkelas tersebut. Kemudian muncul hukuman kerja paksa dan mati untuk para gelandangan.

Kehidupan Gipsi Modern Menyesuaikan Perkembangan Zaman

Keunikan sejarah kaum Gipsi tidak menyebabkannya terjaga pada setiap keturunan. Melainkan tidak sedikit yang mulai mengikuti perkembangan zaman. Misalnya memanfaatkan trailer, mobil atau truk saat ingin mengembara ke berbagai tempat.

Jika dulunya jual beli ternak, diganti jual beli mobil bekas. Selain itu masalah tentang kecurigaan atau diskriminasi sudah mulai berkurang. Saat orang Gipsi ingin mencari pekerjaan memiliki kesempatan yang serupa.

Untuk lowongan terbaik orang Gipsi yaitu rombongan sirkus hingga pelatih hewan. Populasi keturunan Romani semakin meningkat karena menetap. Menurut data, sebagian besar dari bangsa Rom yang menetap menjadi buruh pabrik.

Besarnya sejarah kaum Gipsi membuatnya menyebar ke seluruh dunia. Bahkan banyak keturunannya yang memiliki kesuksesan dan dikenal di dunia. Contohnya saja nama seperti Elvis Presley, Pablo Picasso dan Charlie Chaplin.

Sebenarnya jika melihat dari sejarah, menurut sejarawan terdapat masalah konflik dari negara asalnya. Kemudian berpindah tempat untuk mencari peruntungan hidup. Ternyata terus berlangsung selama beberapa ratus tahun dan berhasil.

Refleksi dan kemampuan beradaptasi yang baik menjadi alasan kenapa dapat terus berkembang. Bahkan tidak sedikit masyarakat dari bangsa lain mengikuti gaya hidupnya. Terutama karena bisa berpindah dan tetap mendapatkan penghasilan.

Meski begitu beberapa negara Eropa melakukan strategi nasional mengintegrasi Gipsi. Tujuannya agar bisa mendapatkan bantuan dana untuk kehidupan. Apalagi melihat kerasnya sejarah kaum Gipsi dan kebutuhan integrasi yang krusial.

CATEGORIES
Share This