Sejarah Berdirinya Bank BRI yang Sudah Berumur 129 Tahun
Ingin mengetahui bagaimana sejarah berdirinya Bank BRI di Indonesia yang notabene merupakan bank tertua dengan umur 140 tahun. Anda berada pada artikel tepat karena Kami akan membahas secara lengkap mengenainya.
BRI sendiri merupakan singkatan dari Bank Rakyat Indonesia, yang mana memang berdirinya BRI tersebut untuk membantu masyarakat Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Lebih tepatnya didirikan oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja.
Sejarah dari Berdirinya Bank BRI
Awalnya tidak terbesit pikiran untuk langsung membentuk BRI, di mana Raden Bei Aria Wirjaatmadja hanya mengurus sebuah kas simpan pinjam pada sebuah masjid. Tapi, lama kelamaan melihat masyarakat kesusahan. Pada akhirnya tepat tahun 1895 yang mana Indonesia masih dalam masa penjajahan Belanda.
Patih Banyumas itu tergerak untuk membentuk suatu lembaga keuangan. Lalu bantuan pertamanya adalah membantu masyarakat terhindar rentenir. Fyi rentenir adalah lintah darah yang memberikan pinjaman dengan bunga besar, nah sesuai sejarah berdirinya Bank BRI bahwa tidak ada beban bunga besar di sana. Pinjaman dana dengan bunga rendah adalah prinsipnya.
Selanjutnya, ketika modal untuk membuka usaha sudah banyak terkumpul. Serta berkat bantuan dari asisten residen Banyumas kala itu yang bernama E. Sieburgh, membuat pada akhirnya resmi berdiri pada tahun 1895.
Sampai sekarang hari tersebut dikenal sebagai hari jadi dari bank tertua Indonesia ini, hanya saja pada saat beroperasi sejak awal telah banyak berganti nama karena keadaan dan peperangan. Penasaran mengenainya, simak penjelasannya.
Sejarah Berdirinya Bank BRI, Banyak Berganti Nama
Sejarah panjang telah banyak dilalui oleh lembaga keuangan yang didirikan Raden Bei ini, tentu itu semua karena adanya kondisi serta peperangan yang terjadi. Sehingga mau tidak mau bank terus berganti sesuai perjanjian.
- 1897 tepat 2 tahun sesudah berdirinya, harus berganti nama menjadi Volksbak atau Bank Rakjat
- 1934 berubah lagi menjadi Algemeenevolkscredietbank (AVB)
- Pengambil alihan penjajahan ke Jepang 1942 membuatnya ganti ke Syomin Ginko
- Satu tahun sesudah masa kemerdekaan Indonesia, Syomin Ginko berganti ke nama Bank Rakjat Indonesia (status bank pemerintah), dan 1948 harus rehat beberapa saat
- Satu tahun kemudian pada ROEM-ROYEN, BRI kembali aktif untuk wilayah Yogyakarta, sedangkan daerah lain menjadi BARRIS
- 1960 sesuai sejarah berdirinya Bank BRI, terjadi peleburan menjadi BKTN
- Lima tahun selanjutnya, berdasarkan PENPRES No 9 tahun 1965, berubah lagi menjadi Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani, dan Nelajan
- Lanjut pada 1968 berganti nama lagi menjadi BRI atau Bank Rakjat Indonesia
- Terakhir, Bank Rakyat Indonesia berubah menjadi persero dan pegawainya beralih ke PT BRI dengan akta PT di hadapan notaris Muhani Salim.
Visi Misi dari Bank BRI
Dengan perjalanan sejarah berdirinya Bank BRI yang begitu panjang, tentu ada visi yang diemban oleh manajemen. Visi tersebut adalah menjadi grup banking paling bernilai di ASEAN dan juara inklusi keuangan. Inklusi keuangan sendiri meliputi banyak hal, seperti ketersediaan akses akan berbagai lembaga, produk, dan layanan jasa keuangan sesuai kebutuhan masyarakat.
Tentu semua demi kesejahteraan masyarakat Indonesia secara umum seperti tujuan awal BRI. Sementara untuk misi-misi yang menjadi penjabaran dari visi, ada beberapa poin yang perlu Anda perhatikan. Tentu saja mulai dari memberikan yang terbaik, pelayanan prima, dan bekerja secara optimal serta baik.
-
Memberikan yang terbaik
Tentu saja sesuai dengan visi untuk menjadi paling terbaik di ASEAN dan juara inklusi keuangan, jelas pelayanan yang diberikan oleh BRI harus mengutamakan segmen mikro, kecil, dan menengah untuk peningkatan ekonomi masyarakat.
-
Menyediakan pelayanan prima
Sesuai sejarah berdirinya Bank BRI, tentu saja pelayanan yang akan diberikan tidak main-main. Tetap fokus kepada nasabah melalui sumber daya manus serta budaya berbasis kinerja. Selain itu ada teknoloi informasi kekinian serta andal, dan jaringan kerja lengkap dengan prinsip utama produktif.
-
Bekerja dengan Optimal serta Baik
Memberikan juga keuntungan serta manfaat bagi pihak-pihak berkepentingan, seperti Stakeholders dengan memberikan prinsip keuangan berkelanjutan dan praktik pemerintahan Indonesia sangat baik.
Resmi Berganti ke Perseroan Terbuka
Meski sejak resmi berganti ke BRI pada tahun 1992 sebagai perseroan terbatas di depan notaris Muhani Salim. Dengan kepemilikan yang masih 100% berada pada tangan pemerintahan Indonesia sampai tahun 2003. Pada akhirnya bertepatan tahun 2003 tersebut, pemerintah dengan kesadaran menjual 30% saham kepada pihak dari luar pada masa kepemimpinan Megawati.
Sehingga statusnya sudah tidak menjadi Perseoran terbetas melainkan sudah terbuka. Perubahan tersebut tercatat secara resmi pada Bursa Efek Indonesia pada 10 November 2003, dengan kode saham BBRI yang itu tandanya Anda semua bisa menjadi pemilik dari lembaga keuangan tertua Indonesia.
Menarik bukan bagaimana perkembangan dari awal sampai akhir? Ya memang sejarah berdirinya Bank BRI tidak semulus kelihatannya sekarang karena harus melalui banyak masa kepemimpinan dari awal berdiri bahkan sampai sekarang.