Mengerikan! Kasus Mutilasi ODGJ Sekarang Ada Titik Terang Baru

Mengerikan! Kasus Mutilasi ODGJ Sekarang Ada Titik Terang Baru

Kasus mutilasi ODGJ yang viral akhir-akhir ini akhirnya menemui titik terang, di mana awalnya tidak ada yang menduga ODGJ mampu melakukan hal itu. Tapi sekarang kondisi berbalik akibat temuan dari kepolisian.

Polres Garut yang setidaknya menemukan 12 Potongan tubuh korban mutilasi saat berada di Kampung bantar Limus, mengatakan pihaknya memang menemukan fakta-fakta baru terkait kejadian.

Kasus Mutilasi ODGJ Mungkin terjadi

Kasus mutilasi ODGJ terungkap fakta baru yang mengatakan bahwa pisau pisau ditemukan pelaku ODGJ pada tempat pandai besi yang terbengkalai

Semua bisa terjadi karena pelaku (orang dengan gangguan jiwa) kemungkinan bisa mendapatkan benda tajam yang digunakan untuk mengeksekusi korban dari tempat terbengkalai.

Pada Kampung Bantar Limus ada tempat pandai besi yang khusus digunakan untuk membuat perkakas dapur terbengkalai. Sudah lama ditinggal oleh pemilik dan harusnya aman karena dalam kondisi terkunci.

Namun, pelaku dalam kasus mutilasi ODGJ ini yang berinisial E bisa mendapatkan benda tajam dari mantan tempat pandai besi tersebut. Bahkan bukan hanya satu melainkan banyak perkakas lainnya.

Seperti pada pisau, golok, gergaji, dan lain sebagainya. Pemilik yang tidak berada di tempat membuat pelaku leluasa untuk bergerak di tempat tersebut, dan setidaknya ada upaya pembobolan olehnya.

Tidak hanya itu saja karena menurut kepolisian pada hasil olah TJP, bahwa ada bercak darah korban yang berada di area tersebut. Sehingga besar kemungkinan eksekusi mutilasi dilakukan pada tempat tersebut.

Makin kuat dengan banyaknya bercak darah korban yang menetes-netes pada pakaian para pekerja pandai besi dahulu. Serta kondisi di dalam yang sudah acak adut tidak tertata rapi mengindikasikan bahwa E pelakunya.

Senin (1/7) AKP Ari Rinaldo mengatakan “Ada dugaan benda tajam pelaku berasal dari tempat pandai besi tersebut, sebab memang ada bercak darah yang berada di lokasi”

Pelaku Kasus Mutilasi ODGJ Tidak Langsung Dimasukkan ke RSJ

Meski banyak ramai pernyataan dari warga sekitar tentang E yang notabene adalah ODGH. Namun kepolisian tidak langsung memasukkannya ke rumah sakit jiwa.

Malahan E masih dalam status tersangka secara umum, dan harus mendekam di sel penjara. Itu semua tidak dilakukan tanpa alasan dan dilakukan untuk keamanan semua orang.

Sebab jika sampai tidak dalam keadaan gangguan jiwa ditakutkan akan berbuat onar pada rumah sakit jiwa. Makanya ditahan di sel khusus agar aman dan tidak menimbulkan keributan lebih lanjut,

Hal tersebut dilakukan oleh kepolisian karena tidak ada rekam medis yang dimiliki oleh pelaku terkait kesehatan jiwanya. Makanya baru akan dilakukan pemeriksaan kejiwaan ke RSUD dr Slamet Garut.

“Sudah dibawa tersangka ke dokter kejiwaan pukul 10 pagi, sementara keluarga termasuk tokoh desa juga sudah diwawancarai. Menurut keterangan tidak ada rekam medis makanya harus dilakukan tes medis dahulu”

Rincian Potongan Tubuh Korban Tanpa Identitas Kasus Mutilasi ODJG

Ada hal lain yang juga perlu didalami lagi oleh kepolisian, yakni terkait siapa pemilik dari potongan tubuh korban tanpa identitas tersebut. Kurang lebih ada 12 potongan tubuh yang semuanya berceceran tidak beraturan.

Ada bagian tangan dan kaki yang berada di karung bekas, sementara badan serta kepala berada di parit jalan. Lalu untuk organ dalam tubuh lainnya dikantongi pada kantong plastik.

Pihak kepolisian masih harus melakukan upaya tertentu agar bisa mengetahui siapa pemilik identitas. Dengan menyatukan 12 bagian menjadi satu untuk ditelisik lebih lanjut siapa korban kasus mutilasi ODGJ.

Proses pengumpulan ceceran potongan tubuh korban semua sudah dipastikan terkumpul dan dibawa ke RSUD dr Slamet Garut, ya lokasi yang sama dengan ODGJ mendapatkan pemeriksaan kejiwaan.

Polisi serta forensik tengah melakukan autopsi terhadap jenazah korban, tentang siapa korban yang menjadi keganasan dari ODGJ tersebut. Hanya saja sebenarnya warga juga sudah kerap melihat korban bersama ODGJ.

Warga Kerap Melihat Korban Kasus Mutilasi ODGJ Ditarik Layaknya Kambing

Sebelumnya, pria yang sekarang sudah menyandang status sebagai tersangka berinisial E kerap terlihat bersama korban. Hal tersebut sesuai ungkapan dari warga sekitar yang melihat 3 hari pelaku bersama korban.

Keduanya memang bertindak seperti tidak wajar pada manusia umumnya, bahkan warga sekitar juga pernah melihat korban semasa hidup ditarik-tarik menggunakan tali layaknya seekor kambing oleh pelaku.

Warga tidak berani menegur karena memang pelaku dikenal sebagai ODGJ, dan dianggapnya pria yang bersamanya itu adalah penderita ODGJ juga. Sebab keduanya berperilaku aneh seperti pemilik dan kambingnya.

Warga hanya memberikan baju atau pakaian untuk korban karena melihatnya tidak memakai apa-apa kecuali sarung. “kami hanya memberinya sarung karena melihat korban tidak memakai apa-apa kecuali sarung” ungkap Dea (1/7).

Sampai saat ini polisi tidak bisa merinci lebih jauh motif pembunuhan, apakah memang pelaku benar-benar pengidap gangguan jiwa atau tidak. Perlu pemeriksaan lebih lanjut dari tim forensik untuk menyimpulkannya.

Hanya saja jika pelaku memang terindikasi seorang ODGJ, besar kemungkinan kasus mutilasi ODGJ akan ditutup karena orang dalam gangguan jiwa tidak dapat diproses secara hukum.

CATEGORIES
Share This