AS-Inggris Gempur Houthi, Rusia Minta DK PBB Agar Bertindak

AS-Inggris Gempur Houthi, Rusia Minta DK PBB Agar Bertindak

Masalah AS-Inggris gempur Houthi menjadi perhatian dunia termasuk Rusia. Bahkan otomatis meminta Dewan Keamanan PBB agar segera melakukan rapat darurat. Inisiasi dikirimkan menurut diplomatik dari markas PBB, New York.

Dalam serangan yang dilakukan Amerika Serikat dan Inggris dianggap pelanggaran besar. Bahkan negara lain seperti Arab Saudi juga cukup menyayangkan. Terutama dengan banyaknya pertikaian antar negara yang terjadi diseluruh dunia.

Rusia Memberi Respon Keras Atas Gempuran As-Inggris Di Houthi

Rusia menganggap operasi militer AS dan Inggris melanggar Piagam PBB. Apalagi melakukan serangan udara secara besar-besaran. Gempuran dilakukan dibeberapa kota Yaman di mana dikuasai Houthi. AS-Inggris gempur Houthi menjadi serangan balasan karena sabotase kapal komersial. Militan menyerang kapal yang berkaitan dengan Israel di Laut Merah. Bahkan sabotase ini akan terus dilakukan oleh Houthi.

Sementara itu Presiden Joe Biden melakukan konfirmasi terhadap serangan ke militan Yaman tersebut. Menurutnya menjadi respon langsung terhadap serangan militan. Pernyataan tersebut diberikan Biden dari Gedung Putih. Lalu Politico melaporkan terdapat pengerahan kapal dalam jumlah besar dari kedua negara. Bahkan Kementerian Pertahanan AS sudah memaparkan dukungan banyak negara mulai dari Belanda, Kanada, Bahrain hingga Australia.

Serangan ini dilakukan setelah Houthi memberikan tembakan 21 rudal dan drone menuju kapal perang AS. Serangan yang dilakukan Amerika Serikat dan Inggris sendiri menjadi tanda eskalasi perang Israel-Hamas. Besarnya AS-Inggris gempur Houthi kemungkinan bertambah sejak serangan Israel yang menyerang Hamas. Yaman ikut serta menyerang negara Zionis karena menjadi bentuk balasan. Bahkan belakangan kemudian membajak berbagai kapal Israel.

Faktanya serangan tersebut telah dijanjikan Houthi untuk kapal komersial Israel yang menyeberangi Laut Merah. Tidak heran setiap kapal zionis yang datang akan dibajak. Hal ini sekaligus menjadi bentuk membela Palestina. Tentunya gempuran yang diberikan Israel terhadap Palestina begitu besar dan mematikan. Dukungan dari Amerika Serikat membuatnya belum dapat dihentikan. Wajar jika Yaman tidak akan menghentikan serangan terhadap kapal Israel.

Serangan Balasan Diberikan Houthi Yaman ke AS dan Inggris

Keadaan AS-Inggris gempur Houthi tidak membuat militan asal Yaman mundur. Melainkan memberikan serangan udara terhadap kapal perang kedua negara. Hal ini dijelaskan anggota senior Houthi, Abdul Salam Jahaf. Serangan yang dilakukan oleh kelompoknya ini menjadi balasan karena Amerika Serikat dan Inggris menyerang Yaman. Serangan tersebut dilakukan pada Jumat dini hari. Yaman kemudian memperingatkan kedua negara untuk berhenti.

Wakil Menlu Yaman yakni Hussein Al Ezzi memberikan peringatan besar. Jika tidak segera menghentikannya akan memperoleh ganjaran buruk atas agresi tersebut. Apalagi menganggap negaranya siap menghadapi kedua negara ini. Houthi sendiri telah berhasil menguasai sebagian besar wilayah Yaman termasuk Sana’a sebagai ibukota. Bahkan sukses dikuasai sejak 2014 setelah pecahnya perang sipil. Yaman tidak mungkin tinggal diam setelah diserang.

Setelah AS-Inggris gempur Houthi, PM Inggris yakni Rishi Sunak memberikan update terbaru. Pihaknya menganggap target militer sukses mencapai banyak target. Termasuk menguasai beberapa pos hingga gudang militer Houthi. Tapi sebelumnya pejabat Houthi menganggap gempuran ini telah mengenai banyak situs penting. Contohnya Pangkalan Udara Al Dilami di Sana’a, Yaman.

Termasuk Bandara Internasional Hideodah, Taiz, Abs dan pangkalan militer setempat. Serangan yang dilakukan kedua negara ke Yaman tentunya tidak mendapatkan dukungan banyak negara. Terutama dengan bergejolaknya perang Israel-Palestina yang belum menurun. Yaman akan terus membela perjuangan rakyat Palestina.

Arab Saudi Menyayangkan Pertikaian AS, Inggris dan Yaman

Setelah serangan tersebut, pemerintah Arab Saudi  mengeluarkan suaranya. Pihaknya merasa prihatin terhadap serangan yang dilakukan di Yaman. Bahkan menyerukan setiap pihak untuk menahan terjadinya pertikaian. Otoritas Saudi selalu menekankan terhadap keamanan dan stabilitas Laut Merah. Artinya harus terdapat kebebasan bernavigasi yang menjadi tuntutan internasional. Tentu tidak boleh terdapat eskalasi terhadap masalah perang.

Walaupun Arab Saudi mendukung Palestina dibandingkan Israel, tapi tidak menginginkan adanya masalah di Laut Merah. Terutama jika mengganggu perairan setempat yang menjadi kawasan perkapalan paling sibuk. Arab Saudi menginginkan setiap negara untuk tetap tenang. Bahkan tidak boleh mengambil tindakan yang memberatkan salah satu pihak. Terlebih dengan perang Israel-Palestina yang belum selesai.

Apabila terdapat perang tentu dapat menyebabkan masalah keamanan lebih banyak. Artinya untuk menyelesaikan membutuhkan waktu dan tenaga yang berat. Apalagi sulitnya mempertahankan stabilitas keamanan suatu wilayah. Menurut Amerika Serikat serangan ini dijadikan sebagai langkah untuk mengganggu atau melemahkan Houthi. Khususnya karena melakukan serangan yang sulit dihentikan. Jalur pelayaran internasional diharapkan kembali normal.

Menhan AS yakni Llyod Austin terus memberikan update terhadap serangan tersebut. Bahkan menargetkan banyak lokasi baru karena serangan drone yang cukup luas. Tapi ingin berhati-hati mengingat Houthi juga tidak sembarangan. Untuk sementara ini Amerika Serikat dan Inggris terus melakukan pengawasan hingga serangan. Termasuk pada radar pesisir untuk mengetahui kemampuan pengawasan udara sebelum kombinasi AS-Inggris gempur Houthi kembali.

CATEGORIES
Share This